Ambon, Wartamaluku.com- mewujudkan Maluku yang sejahtera, maka sudah saatnya Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku, baik itu eksekutif maupun DPRD harus merubah tata kelola pembangunan “Kalau dari indikator-indikator pembangunanan, ekonomi, kesejahteraan, sudah 71 tahun diberikan ruang untuk berkreasi disektor kesejahteraan, kita masih diurutan empat. Karena bukti kita diurutan keempat termiskin di Indonesia itu berarti masih sangat miris ini ada yang salah oleh pemerintah daerah.
Pemerintah daerah bukan hanya eksekutif tetapi juga DPRD,” demikian kata Anggota DPRD Maluku dari Daerah Pemilihan (Dapil) Seram Bagian Barat (SBB), Samson Attapary kepada wartawan, Kamis (18/8) merefleksikan 71 Tahun Provinsi Maluku,
Dikatakan, perlu ada introspeksi diri, sebab selama ini ada yang salah dalam menata, mengelola pembangunan kesejahteraan masyarakat di Maluku. Bayangkan dalam indikator pembangunan dan kesejahteraan, Provinsi Maluku berada pada urutan keempat termiskian di Indonesia dan ini baru satu indikator. Apalagi, dari indikator faktual masyarakat Maluku itu banyak juga di pulau dan di pesisir dan itu sangat bersentuhan dengan sektor perikanan.
Padahal lanjut politisi muda dari Fraksi PDI Perjuangan ini, perikanan termasuk memberikan kontribusi terbesar dalam nasional yakni 40 persen. Itu berarti, ada yang salah dalam tata kelola, tata pelayanan dan bagaimana strategi penganggaran, pembangunan itu ada di Maluku.
“Ini catatan evaluasi hati nurani sehingga kedepan ini menjadi catatan penting untuk pemerintah daerah Maluku baik itu DPRD maupun gubernur dengan perangkatnya itu kembali merubah strategi pengembangan Maluku kedepan,” tandas dia, sembari menambahkan, yang paling utama jika kita berhasil mensejahterakan penduduk yang tinggal di pulau dari total jumlah penduduk yang ada yakni 1.800.000 penduduk minimal meningkat penduduk di kehidupan menengah keatas itu berarti sektor utama harus menjadi andalan
Olehnya itu, masalah kebijakan yang salah strategi dan kelola itu harus diperbaiki, kalau kita tetap dengan itu maka kita tidak akan mengharapkan sampai 100 tahun pun kita akan naik pada peringkat kelima “Jadi ini memang yang harus kita berkaca dan harus kita bertanya ke hati nurani masing- masing saat ini kita harus merubah itu dalam konteks kedepan seperti itu apa,” tutur dia. (WMP.01)