Ambon,Wartamaluku.com – Kebijakan yang dilakukan pihak RSUD dr M Haulussy tidak adil bahkan sangat terkesan menganaktirikan tenaga apoteker. Lantaran, tenaga apoteker yang ada di RSUD dr M Haulussy tidak diakomodir dalam pembiayaan insentif tenaga kesehatan (Nakes).
“Sebagai seorang apoteker saya menyesalkan hal ini, karena hanya di RSUD Haulussy yang tenaga apotekernya tidak dibayar, sedangkan apoteker di RS Piru dan Masohi semua mereka dibayar,” ungkap Anggota DPRD Maluku Andi Munaswir kepada wartawan, Kamis (10/12/2020) di Gedung DPRD Maluku.
Menurutnya, persoalanl tersebut pernah ditanyakan kepada pihak RSUD dr Haulussy dan alasan yang diberikan yakni tenaga apoteker tidak melayani pasien Covid-19.
“Bagaimana tidak melayani, siapa yang menyediakan obat, emang yang menyediakan obat dari dokter, kan tidak, apoteker yang menyiapkan obat dan mendistribusikan,” tuturnya.
Karena itu, sebagai anggota DPRD Maluku dirinya menilai alasan yang disampaikan pihak RSUD dr M Haulussy sangatlah tidak masuk akal.
“Jadi alasannya karena tidak menangani pasien Covid-19 secara langsung itu alasan yang tidak masuk akal, masa seorang apoteker tidak melakukan pelayanan kefarmasian, pasien covid-19 kan lucu, sedangkan pasien mendapat obat dari apoteker,” kata Munaswir. (WM)