Ambon, Wartamaluku.com – Anggota DPD RI daerah pemilihan Maluku, yang juga anggota MPR RI, Novita Anakotta, S.H., M.H., menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika), bersama para siswa SMA Negeri 6 Ambon, Kecamatan, Nusaniwe, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Sabtu, (22/02/2025).
Anakotta mengatakan para siswa di bangku SMA saat ini merupakan generasi muda merupakan ujung tombak Indonesia. Karena itu para siswa harus mampu mewujudkan nilai-nilai dari Pancasila yaitu mampu menjalin toleransi dan menjadi perekat persatuan dalam keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Saya sangat senang bisa berkumpul dengan adik-adik semua, lewat kegiatan sosialisasi 4 pilar kebangsaan ini. Momentum ini sangat penting untuk adik-adik lebih memahami nilai kebangsaan dan persatuan bangsa ” katanya.
Lebih lanjut Anakotta mengatakan, kondisi remaja dan pemuda saat ini sangat memprihatinkan. Tawuran serta balap liar yang terjadi di kota ini banyak melibatkan pemuda dan juga remaja sekolah.
“Banyak masukan dan informasi yang saya terima terkait dengan tawuran dan balap liar. Saya berharap hal ini dapat berantas di kalangan adik-adik semua,” terangnya.
Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang digelar saat ini memiliki makna penti g bagi generasi muda dapat menjaga nilai-nilai luhur kebangsaan. Dengan begitu maka kehidupan bangsa Indonesia semakin kokoh, serta masyarakat bisa memahami dan melaksanakan Pancasila, juga secara konsekuen menjaga sendi-sendi utama lainnya, yakni UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini menjadi penting karena ada tanggungjawab kita bersama untuk membentengi para remaja kita dengan nilai-nilai Pancasila yang diwariskan oleh para pendiri bangsa. Karena kalau dik-adik mengerti nilai-nilai luhur Pacasila, maka tawuran dan juga balap liar yang bisa menyebabkan terjadinya gesekan antar kelompok dapat dihindari,” urai Wakil Ketua Komite IV DPD RI ini.
Untuk itulah, dirinya merasa terpanggil sebagai wakil rakyat mengajak masyarakat untuk membentengi para remaja dengan menanamkan nilai-nilai luhur bangsa dalam bentuk sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang mencakup: Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.
Dengan kegiatan ini diharapkan remaja Indonesia akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan jaman, serta teta terjaganya rasa nasionalisme dan patriotisme bangsa.
Sebagai lembaga tertinggi negara, MPR RI terus berusaha menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan dan rasa nasionalisme sesuai semangat proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945.
Salah satunya dengan terus mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI, yang meliputi Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI 1945 sebagai Konstitusi Negara dan Ketetapan MPR, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai harga mati persatuan bangsa.
“Generasi muda pasca reformasi perlu terus menerus diberikan pemahaman tentang Empat Pilar Kebangsaan, sehingga untuk menghadapi masa depan bangsa ini akan lebih tegak dan kokoh dalam berbangsa dan bernegara menuju cita-cita proklamasi,” terangnya.
Kebebasan berpendapat memang menandai lahirnya era reformasi, tapi seringkali kebebasan tersebut dimaknai bebas tanpa batas. Kesalahan pemahaman tersebut menyebabkan kendurnya nilai-nilai agama dan nilai-nilai keakraban sosial.
“Tujuan pelaksanaan sosialisasi ini adalah untuk menggali nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara agar dapat dipahami secara utuh, menyeluruh dan berkelanjutan. Kegiatan ini nantinya diharapkan bisa menjadi dasar dalam mewujudkan visi dan misi Indonesia ke depan lebih maju dan bermartabat,” tutupnya.
Acara sosialisasi yang dilakukan diselingi dengan tanya jawab antar siswa dengan Anggota DPD RI sebagai pemateri. Para siswa pun sangat senang dengan kegiatan tersebut dan berharap bisa dijadikan sebagai agenda tahunan. (WM/tim).