AMPERA MBD Kupang Minta Bupati dan DPRD Perhatikan Mahasiswa MBD di Kupang

Kupang, Wartamaluku.com – Sebagai mahasiswa asal MBD yang saat ini sedang melanjutkan studi dikota kupang yang juga turut merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan oleh beberapa mahasiswa asal MBD yang berada dikota Ambon.

“Meskipun secara teritorial kita memiliki perbedaan namun, kami tetap bagiaan dari MBD. Kesulitan yang saat ini kami hadapi berupa akses transportasi kapal untuk kembali ke Maluku Barat Daya, Hal tersebut tercantum dalam instruksi dinas Perhubungan Provinsi NTT yang ber nomor.5550/552.3/250/IV/2020”. Demikian dikatakan Ketua Ampera Jekson Markus kepada media ini, Selasa, 21/4/2020.

Sebagaimana diketahui dalam isi surat dimaksud ialah membatasi kapal angkutan laut maupun kapal angkutan penyeberangan untuk tidak mengangkut penumpang. Dan terbukti kejadiaan berupa pembatasan pembatasan pengangkutan penumpang terjadi pada hari selasa tanggal 21 Apri 2020 di pelabuhan Tenau Kupang. Puluhan Mahasiswa asal MBD yang tadi-tadi berkeinginan untuk kembali ke MBD dengan kapal KM BERKAT TALODA namun dicegat oleh petugas dinas perhubungan dengan dalil sudah dikeluarkannya surat pembatasan pengangkutan penumpang.

“Kami selaku mahasiswa asal MBD yang berada dikota kupang awalnya kami tidak berkeinginan untuk kembali ke MBD namun ketika diperhadapkan dengan situasi hari ini kami menjadi dilematis karena ketika kami tetap dikota kupang lantas siapa yang akan bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan hidup kami sehari-hari.lain sisi kami juga tidak diperkenankan untuk kembali ke daerah asal sebab sudah ada instruksi yang membatasi”, ungkapnya.

Dikatakan, Persoalan ini penting untuk disikapi secara bersama dan kita tidak dapat menitik beratkan terhadap salah satu pihak dalam hal ini ketika menitik beratkan kebutuhan sehari-hari kami selaku mahasiswa kepada orang tua.maka hal tersebut tidaklah feir. Mengingat orang tua juga menaati anjuran pemda MBD agar tetap stey home.

“Oleh karena itu melalui peryataan sikap ini saya selaku ketua umum AMPERA MBD Kupang meminta kepada Bupati MBD dan DPRD agar dapat berpikir serta bertindak secara objektif agar dapat menanggung sebahagiaan kebutuhan hidup dari kami mahasiswa asal MBD yang berada dikota Kupang”, tuturnya. (WM).

Pos terkait