Ambon, Wartamaluku.com – Berkaitan dengan substansi debat kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku bahwa selama ini alokasi APBD 1 yang disalurkan ke kabupaten MBD itu tidak cukup. Sebab selama ini anggaran dari APBD 1 pada tiga kabupaten penyumbang daerah kemiskinan di Provinsi Maluku yakni MTB, MBD dan ARU sangat rendah.
Yang paling ironis ketika pemerintah kabupaten Maluku Barat Daya meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Maluku untuk membantu pembangunan Rumah Sakit bergerak dan pembangunan kampus saja tidak ada sedikit pun bantuan dari Pemprov Maluku,tetapi meskipun tanpa bantuan Pemerintah Provinsi Kabupaten Maluku Barat Daya sudah memiliki Rumah Sakit dan Universitas sendiri. Demikian dikatakan Anggota DPRD Maluku Asal MBD Aleka Orno kepada wartawan di posko pemenangan pasangan Baileo, Rabu, 09/05/2018.
Menurutnya, sangat wajar kalau Bupati Abas Orno mengatakan selama massa kepemimpinan Gubernur Maluku Said Assagaff untuk pembangunan fisik dari APBD I yang dilihat secara kasat mata saja tidak bisa dilihat, karena memang tidak jelas. Oleh sebab itu, saya sangat sesalkan,pernyataan saudara Anos Yermias dan Melki Frans yang mengatakan pernyataan cawagub Orno itu sesat dan konyol.
“ karena memang selama ini fakta membuktikan bahwa APBD I yang di anggarkan ke kabupaten MBD ini di hitung dengan sepuluh jari pun tidak sampai dan itu adalah kenyataan”. Selain itu daerah – daerah ini jadi miskin juga karena beban – beban APBD I yang sampai hari ini tidak pernah terselesaikan”. Ucap Orno
Sehingga semua ini menyebabkan kabupaten MBD menjadi miskin, tetapi harusnya ada singkronisasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten. Mestinya pemprov harus lebih fokus untuk bagaimana mengintervensi program kepada ketiga kabupaten ini,sehingga bagaimana bisa membantu,kabupaten untuk menyelesasiakan persoalan kemiskinan ini. Tandasnya.
Sementara di tempat terpisah menurut Ketua Komisi A DPRD Provinsi Maluku Melkias Frans Bahwa yang membuat dirinya tersinggung adalah karena pernyataan BO yang mengatakan alokasi APBD I untuk kabupaten MBD itu TIDAK ADA. “Kata TIDAK ADA ini yang membuat kami jadi tersinggung, Karena memang faktanya ADA APBD I yang masuk ke MBD namun itu sangat kecil”. Akui Frans.
“memang benar apa yang dikatakan saudara Aleka Orno dan Semy Letelay itu benar bahwa APBD I yang masuk ke MBD itu sangat rendah, tetapi masih ADA bukan TIDAK ADA”. Ucapnya. (WM)