Akibat salah Presepsi Partai PDI-Perjuangan Terpecah

Akibat salah Presepsi Partai PDI-Perjuangan Terpecah

Ambon, Wartamaluku.com- Selain di DPD PDI-Perjuangan Maluku dan DPC Kota Ambon yang mengalami perpecahan, terkait dukung-mendukung figure pada pilkada 2017 mendatang, di Maluku Tenggara Barat (MTB) juga PDI-Perjuangan mengalami perpecahan, pasalnya 2 (dua) kaders PDI-Perjuangan bertarung dinegeri Duan Lolat tersebut, yakni wakil bupati Maluku Tenggara Barat Poly Werembinan dan Sonny Lobloby Ketua DPRD MTB.

Sejumlah informasi yang diperoleh media ini dari berbagai pihak, keduanya saat ini berjalan sendiri dengan kepentingan mereka masing-masing. Poly Werembinan yakni wakil bupati hingga kini belum menentukan calon wakilnya sementara Sonny Lobloby berpasangan dengan Matias Malaka sebagai calon bupati dan wakil bupati.

Awalnya Poly Werembinan menginginkan berpasangan dengan Sonny Lobloby tapi Sonny menolak karena dalam hitung-hitungan Sonny, Paulus Werembinan tak akan menang Pasalnya Poly akan berhadapan dengan calon-calon yang cukup tangguh yakni Sekda Matias Malaka yang sudah menjadi Sekda 2 (dua) periode berturut-turut. Petrus Fatlalon yang memiliki financial yang cukup kuat, Dharma Oratmanbun yang juga punya nama besar karena orang tuanya menjadi bupati pertama di MTB.

Dari penolakan ini Ketua DPRD diusulkan untuk dipecat, padahal sesuai mekanisme partai ketika seseorang sudah melanggar aturan dan sudah benar-benar menyatakan diri keluar dari partai baru dia kemudian boleh dipecat tapi yang terjadi malah sebaliknya, belum ada rekomendasi apapun dari PDI-Perjuangan Sonny telah diusulkan pecat secara sepihak, bahkan dia tak dilibatkan dalam proses apapun partai di MTB, padahal dia adalah sekretaris DPC sekaligus Ketua DPRD MTB dari PDI-Perjuangan. Alhasil perpecahan semakin lebar. Padahal Sonny dan pasangannya mendaftar di PDI-Perjuangan namun dia dijegal dimana berkas-berkasnya tidak di kirim ke DPD oleh DPC untuk mengikuti mekanisme partai. Seperti fit and propert test dimana calon ini kemudian terpaksa mengikuti fit and propertest di Jakart. ,Jjadi perpecahan ini semakin lebar dan tak dapat dibendung lagi. Bahkan info terakhir menyebutkan bahwa antara Sonny dan Poly sudah sulit disatukan bahkan Sonny sudah pasrah untuk dipecat sekalipun, karena menurut dia keadilan sudah tak ada lagi di partai wong cilik ini.

Ketika dikonfirmasi terkait adanya perpecahan termasuk sejumlah PAC yang menolak Poly Werembinan Andre Taborat Ketua DPC PDI-Perjuangan MTB membantah keras adanya penolakan terhadap Poly Werembinan. Lewat pesan siangkatnya (SMS) Minggu (10/7) Andre mengatakan, kalau kabar angin untuk apa ditanggapi. Demokrasi kemudian mengatakan berarti tak ada tanggapan dan berita tersebut bisa benar bisa juga tidak. Andre kemudian menjawab lagi, proses dukung-mendukung sudah tidak ada lagi karena sudah selesai sejak Februari lalu.

Tak puas dengan sms Ketua DPC kemudian menelpon Demokrasi dan meminta agar memberitahukan siapa yang menyebarkan kabar penolakan PAC , Demokrasi kemudian mengatakan itu rahasia redaksi jadi ketua tak perlu tahu yang pasti itu informasi A1.

“Kalau gitu itu bukan berita dari orang PDI-Perjuangan karena semua DPC setiap malam datang ke rumah saya, jadi tak ada PAC yang menolak Poly Werembinan, kalau memangnya ada kader yang mengatakan seperti itu maka dia penghianat” bahkan dia menuduh bahwa Demokrasi hanya sengaja mengetes dan memainkan isu saja, ujarnya dari balik gagang telepon (D-02)

Pos terkait