Akibat Kecewa, Orno Siap Membawa Tua-Tua Adat Dan Para Pendoa di Blok Masela

Akibat Kecewa, Orno Siap Membawa Tua-Tua Adat Dan Para Pendoa di Blok Masela

Ambon,Wartamaluku.com- Paparan program emas biru dan emas hijau yang dilakukan oleh Impex telah diberhentikan,hal tersebut disampaikan oleh Bupati Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD,Barnabas Orno kepda wartawan di lantai 7 kantor Gubernur Maluku.

Menurut Orno,dirinya sangat tersingung dengan apa yang dilakukan oleh Impex,Blok Masela itu ada di daerah MBD, namanya saja Masela dan nama itu adalah nama pulau yang ada di Kabupaten MBD,kalaupun di bilang Blok itu adanya di luar batas wilayah hukum Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) silahkan robah nama Blok Masela, “ganti saja namannya jangan pakai blok masela lagi terserah mau pakai nama apa saja tapi jangan Masela” tuturnya.

Dikatakan,sudah lima tahun ini semua pembagunanya hanya dilakukan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB),dan dirinya sangat kecewa dengan segala yang sudah dilakukan oleh Impex, untuk itu Orno juga mengancam jika semua ini tidak dijalankan dengan baik maka dirinya akan mengajak para tua -tua adat,para pendeta untuk berdoa bersama di Blok tersebut,dan kalau ini adalah milik masyarakat MBD dan Masyarakat MBD tidak menikmati hasilnya maka hilangkan saja minyak di daerah masela ini,lanjutnya.

 

Dirinya menggakui tidak ada gontok-gontokan di antara kedua Kabupaten yakni MTB dan MBD,namun kami sering melakukan berbagai pertemuan,dirinya juga tidak mengkleim macam-macam,namun ia sangat kecewa dan merasa tidak diberlakukan dengan adil. Dikatakan pula,lebih baik Blok Masela ini tidak ada dari pada karena keberadaanya membuat masyarakat MBD dan saudara-saudaranya yang ada di MTB tarik menarik hanya dan hubungan persaudaraanya juga sangat terganggu hanya karena Blok Masela,dan lebih baik Impex ini tidak usah ada dengan keputusannya yang menghilangkan rasa persaudaraan di antara kedua Kabupaten tersebut “lebih baik kita makan bubur,tapi hidup rukun dan damai dari pada ada Blok Masela tapi bikin makan hati”.

 

Lanjutnya,kalau mau berbicara soal MTB dan MBD,itu hanya kedua Kabupaten ini yang bisa duduk dan berbicara dan difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi, dan bagi pihak-pihak lain tidak usah ikut campur apalagi cuma duduk di belakang meja dan tinggal mengatur,dipikirnya kita ini patung lalu tinggal diatur, diakuinnya dulu MTB dan MBD tidak dikenal namun setelah adanya Blok Masela baru orang berbondong-bondong berbicara tentang MTB dan MBD,tutunya mengakhiri. (WM-Eti)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *