Adanya Problem Keumatan, Gubernur Minta LDII Beri Solusi

Adanya Problem Keumatan, Gubernur Minta LDII Beri Solusi

Ambon, Wartamaluku.com – Gubernur Maluku, Said Assagaff meminta Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Wilayah Maluku memberi solusi terhadap beberapa problem keumatan, kemasyarakatan, kedaerahan, kebangsaan dan kenegaraan di daerah ini.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Assagaff dalam sambutan tertulisnya, yang dibacakan Staf ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Abdul Halim Daties, pada Musyawarah Wilayah (Muswil) VI Lembaga Dakwah lslam Indonesia (LDII) Provinsi Maluku, di Gedung Nelayan, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tantui, Ambon, Senin (25/9/2017).

“Muswil VI LDII Provinsi Maluku adalah sebuah forum strategis karena memiliki kewenangan penting, yang tidak saja berkaitan dengan urusan internal organisasi LDII, tapi juga dengan urusan eksternal LDII,” ujar Assagaff.

Secara internal forum Muswil ini, menurut Assagaff, diharapkan mampu memberi kontribusi signifikan terhadap penguatan dan pengembangan organisasi agar bisa terus eksis dan survive secara berkelanjutan.

Sementara, secara eksternal, dia menyebutkan, Muswil ini diharapkan juga memosisikan LDII sebagai organisasi yang mampu membangun kemitraan yang baik, bekerja secara berjejaringan dan berkontribusi aktif dalam mendorong proses pembangunan.
“Kearah itu, menurut saya, LDII harus bisa menjawab tiga hal.

Pertama, bagaimana agar LDII menjadi organisasi dakwah yang diperhitungkan dalam penumbuhan, pengembangan dan penguatan kesadaran beragama yang inklusif, toleran dan washatiyah di kalangan umat Islam di Maluku,” tuturnya.

Kedua, lanjut Assagaff, bagaimana agar LDII mampu mengembangkan dakwah yang berbasis pada sinergi nilai-nilai universal lslam dan nilai-nilai universal khazanah lokal Maluku.

Sedangkan yang ketiga, menurut Assagaff, bagiamana agar LDII bisa bertumbuh dan berkembang menjadi organisasi dakwah yang kuat, mandiri, modern dan profesional.

“Jika LDII mampu memberi respon terhadap ketiga hal solutif itu, maka saya sangat yakin LDII akan menjadi sebuah organisasi dakwah yang hebat dan diakui,” tandasnya.

Tentu, lanjut Assagaff, tidak saja di Maluku, tapi juga level nasional dan bahkan internasional. “Di level ini, saya membayangkan LDII menjadi salah satu corong strategis yang memiliki kompetensi untuk berbicara tentang Maluku sebagai Laboratorium Pendamaian dan Keurukunan Antarumat beragama. Insya Allah, amin,” kata Assagaff optimis.

Tiga hal yang disampaikan Gubernur Assagaff tersebut, sangat direspon positif Ketua Umum LDII KH. Abdullah Syam, yang ikut hadir pada pembukaan Muswil ini.

“Harapan yang disampaikan Pak Gub itu sangat bagus. Mungkin bukan hanya untuk LDII di Maluku saja, tapi untuk DPW LDII di provinsi lain juga butuh itu,” tandas Abdullah.
Menurut dia, pihaknya selalu mengedepankan 3K, yaitu Karya, Komunikasi dan Kontribusi.

“Karya, artinya apa yang sudah kita buat untuk masyarakat di sini? Tentu yang dibutuhkan masyarakat. Baik itu langsung dalam bentuk subsidi moral, subsidi konsumsi ekonomi dan sebagainya,” tuturnya.

Lalu K yang berikut, dia menyebutkan, Komunikasi atau Komunikasikan. “Ini tentu terkait dengan publikasi media, untuk menyampaikan, ini lho karya kami. Baru begitu dia menjadi bermanfaat atau menjadi out come bagi mereka Maka itu menjadi suatu Konstribusi, ” paparnya Abdullah.

Jadi menurut Abdullah, apa yang disampaikan Gubernur Assagaff, sebetulnya untuk mengingatkan keberadaan kita itu harus bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

“Jadi keberadaan LDII di Maluku harus juga bermanfaat bagi masyarakat Maluku, tentu saja bersama ormas-ormas lainnya di daerah ini. Karena kita tentu tidak bisa kerja sendiri-sendiri,” pungkasnya.

Selain dihadiri Ketua Umum LDII dan Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Abdul Halim Daties, acara pembukaan Muswil DPW LDII Provinsi Maluku ini juga dihadiri Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler, perwakilan ormas, para tokoh lintas agama dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Maluku.

Pos terkait