Direktur Akui Banyak Keluhan Pasien RSUD Ambon

Direktur Akui Banyak Keluhan Pasien RSUD Ambon

Ambon,Wartamaluku.com- Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Haulussy Ambon, dr. Justini Pawa kepada awak media dalam konferensi pers, selasa (12/04) mengakui terkadang ada kelemahan-kelemahan dalam pelayanan kepada pasien selama ini.

Kelemahan tersebut mengakibatkan adanya keluhan yang sering didengar dari pasien. Keluhan mengenai pelayanan petugas rumah sakit yang kurang maksimal. Dikatakan juga keluhan-keluhan tersebut kebanyakan didengar dari pasien yang menggunakan BPJS kesehatan karena mereka menganggap bahwa mereka tidak dilayani secara maksimal karena mereka menggunakan BPJS kesehatan. Pada kenyataannya dari tahun 2014 hingga tahun 2015 sudah sekitar 95% pasien RSUD Dr Haulussy merupakan peserta BPJS dan menurut dr Justini sendiri pelayanannya sudah maksimal.

Menurutnya, keluhan-keluhan tersebut terjadi karena kesalahan komunikasi antara petugas dengan pasien, karena perbandingan jumlah pasien dan petugas yg cukup besar dengan kata lain pasien banyak sedangkan petugas yang bertugas sedikit. Sama halnya dengan di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) dimana dokter yang bertugas 2 orang sedangkan pasien yang masuk UGD mencapai 50 orang/ hari.

Pasien dalam ruang UGD kadang tidak memahami mekanisme pelayanan di ruang tersebut. Yang menjadi prioritas utama pelayanan dokter adalah pasien-pasien yang kondisi kesehatannya parah/gawat, sedangkan pasien dengan kondisi sakit ringan akan dilayani setelahnya. Namun hal ini kadang tidak mengerti dengan baik sehingga timbul anggapan-anggapan bahwa dokter bertugas tidak mau melayani dengan baik.

Ditambahkan pula, untuk masalah kematian pada pasien, pihak rumah sakit sendiri mengeluarkan ultimatum bahwa setiap kematian akan diaudit oleh Tim Komite rumah sakit. Namun kadang-kadang pula ada aturan rumah sakit yang sering dilanggar oleh pengunjung/penjaga yang merupakan kerabat dari pasien yang dirawat.

Seperti pasien dengan kondisi gawat hanya boleh dijaga oleh 2 orang sedangkan pasien dengan kondisi sakit ringan hanya boleh dijaga oleh 1 orang saja. Tetapi pada kenyataannya terdapat lebih dari jumlah yang diminta, sehingga munculnya masalah baru seperti keributan yang dapat mengganggu waktu istirahat pasien lainnya. ucapnya

Oleh karena itu pihak rumah sakit membutuhkan adanya pengertian baik untuk bisa mengatasi hal ini. Kedepannya, Pawa berharap pihaknya untuk menciptakan pelayanan yang lebih baik dan maksimal sehingga tidak timbul keluhan-keluhan lagi. (WM-Andry)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *