Namlea,Wartamaluku.com- Bupati Buru, Ramly Ibrahim Umasugi, SPi, MM menghadiri penyerahan asset 2 bangunan sekolah yaitu SD Negeri Karang Jaya dan SD Inpres Karang, Desa Karang Jaya, Kecamatan Namlea, Kabupaten Buru, Sabtu (2/4 2016).
Selain Ramly Ibrahim Umasugi, juga hadir Ketua DPRD Buru, Iksan Tinggapy, SH dan anggota, para Asisten, Staf ahli Bupati, Kepala Inspektorat Sugeng Widodo, Kadis Pendidikan, Norman Hamzah, Camat Namlea, Karim Wamnebo, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan sejumlah undangan lainnya.
Serahterima aset ini dasarkan pada hasil konsultasi dengan dinas terkait dan mendapat respon yang baik oleh Umasugi. Dua bangunan SD tersebut dapat memenuhi standar pelayanan minimal. SD Negeri Karang Jaya, kata Ketua Panitia, La Taher, SPd masih membutuhkan 7 ruang kelas.
Mendengar laporan ketua panitia, Bupati Ramly Ibrahim Umasugi, langsung mengapresiasinya dengan menyanggupi untuk membangun 7 ruang kelas. Menurut Ramly, kemajuan dan perkembangan sekolah merupakan salah satu lingkungan yang sangat mempengaruhi perkembangan anak didik. ‘’Tahun ini juga, saya akan membangun bangunan Paud, karena pertumbuhan masyarakat di desa ini cukup punya prospek,’’ papar Ramly. Gerakan Bupolo Magrib Mengaji (Gelora) yang sudah diperdakan DPRD, kata Ramly, merupakan perjalanan masa depan anak- anak. Gelora, lanjutnya, merupakan program utama untuk menjamin masa depan generasi muda Buru.
Gerakan ini, sebutnya, diutamakan bagi kaula muda karena apabila mau menikah harus mengatahui mengaji. Bupati juga langsung menyerahkan sejumlah Surat Keputusan kepada sejumlah Guru SMP Desa Karang Jaya yang telah mengabdi di sekolah tersebut. Selain itu juga, ditahun 2016 ini Pemda Buru telah membuka ruas jalan ke lokasi sejumlah desa. Untuk tahun 2017, papar Ramly.
Pemda akan membiayai 20 siswa mengikuti pendidikan kedokteran karena RSUD Namlea masih kekurangan tenaga dokter. ‘’ Saya telah perintahkan Direktur RSUD Namlea, Dr. Helmi ke Jakarta untuk mencari tenaga dokter ahli untuk datang bertugas di Namlea. Walaupun per dokter setiap bulannya dibiayai berkisar 20- hingga 25 juta rupiah, Pemda Buru siap membiayai,” ungkap Umasugi. (WM-03)
