Tak Hadiri Musrembang Gubernur Maluku Marah

Tak Hadiri Musrembang Gubernur Maluku Marah

AMBON Wartamaluku.com -Gubernur Maluku Said Assagaff menyampaikan kemarahannya kepada para bupati dan walikota di Maluku, yang tidak menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Provinsi Maluku. Gubernur menyatakan kecewa atas ketidakhadiran sejumlah kepala daerah saat membahas rencana pembangunan. Karena menurut gubernur yang paling mengetahui kondisi daerah adalah bupati dan walikotanya.

Kepala daerah yang hadir dalam Musrembang ini adalah Bupati Maluku Tenggara Aderias Rentanubun, Bupati Buru, Ramli Umasugi,Bupati Buru Selatan, Tagof Sudarsono Soulisa, Bupati Maluku Barat Daya, Barnabas Orno. Sementara Walikota Ambon, Wakil Walikota Tual, Bupati Maluku Tengah, Bupati Maluku Tenggara Barat, dan Bupati Seram Bagian Barat hanya diwakilkan. Sedangkan Bupati Aru dan Bupati Seram Bagian Timur (SBT), tidak hadir karena dipanggil Mendagri rapat
bersama di Jakarta.

“Selain Bupati Aru dan Bupati SBT yang memang dipanggil Mendagri, kepala daerah lain yang tidak hadir saya kecewa.Dalam rapat saya sudah sampaikan ke Kepala Bappeda, kalau ada yang mewakili tolak saja. Karena kita bicara uang banyak untuk tahun depan, untuk menyelesaikan masalah di kabupaten dan kota di Maluku, lalu kalau mereka tidak datang bagimana,” kata gubernur saat membuka Musrembang Provinsi Maluku di atas KM. Dorolonda dalam perlayaran dari Ambon ke Ternate dan Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (7/4).

Apalagi menurut gubernur, Musrembang kali ini dihadiri sejumlah pejabat eselon I dari kementrian terkait. Ia menyatakan, yang mengetahui masalah daerah adalah bupati dan walikota. Jika kepala daerah tidak hadir lanjut gubernur, bagaimana membicarakan masalah di daerah tersebut. “Kalau kepala daerah tidak menghargai masalah di daerahnya, untuk apa kita kasi uang kesana. Yang tau masalah kan bupati, walikota, tampil disini (Musrembang) jelaskan masalahnya supaya kita biayai daearhnya,” katanya.

Gubernur juga minta Kepala Bappeda Maluku Antonius Sihalohu, kedepan jika saat Musrembang kepala daerah tidak hadir dan hanya diwakilikan maka tidak boleh diikutkan. Menurutnya, Musrembang adalah masalah paling penting untuk membahas program dan kelangsungan pembangunan di suatu daerah.

Karena itu tidak ada alasan bagi kepala daerah untuk tidak hadir. Gubernur mengancam tidak akan memberikan bantuan dan memperjuangkan permasalah pembangunan di daerah yang kepala daerahnya tidak hadir. Sejumlah persoalah dibahas dalam Musrembang kali ini, termasuk masalah pembangunan kilang pengolahan Blok Gas Abadi Masela.

Ini tahun kedua, Pemprov Maluku gelar Musrembang di atas kapal Pelni dalam pelayaran dari Ambon ke Ternate dan Bitung, serta balik lagi ke Ambon. Menurut gubernur, pelaksanaan Musrembang di kapal lebih menghemat uang daerah. Selain itu, pejabat, dan peserta Musrembang lebih fokus mengikuti acara itu. “Kalau di kapal biaya murah dan ini kita bicara pembangunan Maluku ke depan, karena itu peserta harus fokus mengikuti Musrembang tidak bisa kemana –mana kalau di laut, paling mereka lombat ke laut, tapi kan tidak mungkin itu,” katanya. ADI

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *