Masyarakat Lakor Terus Keluhkan Kinerja Camat

Lakor, warta Maluku.com – Masyarakat Kecamatan Lakor Kabupaten Maluku Barat Daya terus mengeluhkan kinerja Camat Pulau Lakor yang terus meresahkan warga setempat.

Pasalnya, beberapa waktu lalu Kecamatan Lakor mendapat Bantuan Sosial berupa beras dari Dinas BPMD Kabupaten Maluku Barat daya disertai biaya transportasi dari Kecamatan ke Desa Desa dengan Anggaran berfariasi berdasarkan jangkauan Desa dari Kecamatan.

Sayangnya dana tersebut tidak digunakan melainkan camat menyuruh pengelola melakukan pungutan sepuluh ribu per KK untuk membiayai penyaluran bantuan hal ini dikatakan salah satu Warga Masyarakat Desa Werwawan berinisial NK kepada Wartawan media ini di Tiakur, MBD, jumat, 31/08/2018.

Menurutnya, masyarakat terus mengeluhkan kinerja sang Camat yang selalu melakukan tindakan yang merugikan masyarakat di Pulau Lakor.

Dia juga menungkapkan khususnya masyarakat pulau Lakor sudah jenuh dan Bosan dengan kinerja Camat.

Oleh sebab itu, masyarakat minta Bupati Maluku Barat Daya agar memutasikan yang bersangkutan dari Kecamatan Lakor karena kinerjanya yang kurang baik dan meresahkan Warga Pulau Lakor.

“Seharusnya Camat bisa menunjukan hal yang baik terutama kepentingan Rakyat apalagi ada anggaran Rutin Kecamatan yang begitu besar setiap tahun, tapi entah dana itu dikemanakan, tidak ada perjalanan Dinas ke Desa Desa namun, Camat yang satu ini hanya mau menjadikan masyarakat sebagai lahan garapan.”

Sementara sejumlah Anggaran yang diperuntukan untuk membiayai Kecamatan rutinitas dan Pelayanan Publik disimpan dan Laporan penggunaanya di rekayasa oleh bendahara camat hanya bisa menanda tanganinya, karena jika camat yang model ini sudah saatnya di pindahkan saja dari Lakor sebab dinilai tak berguna bagi masyarakat jelas NK kesal.

Sementara itu Camat Pulau Lakor yang di konfirmasi media ini melalui via telpon selulernya sehubungan dengan Pungutan yang dilakukan kepada masyarakat mengatakan apa yang dikatakan oleh masyarakat Itu keliru karena hanya 8000 dan 7000 bahkan tidak semua masyarakat juga memberikan uang untuk biaya beras tersebut. Jelas camat. (WM/gys)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *