Masyarakat Lurang Sesali Kinerja PT Batutua Yang Ingkar Janji

Lurang, Wartamaluku.com – Masyarakat Desa Lurang Kecamatan Wetar Utara Kabupaten Maluku Barat Daya menyesalkan kinerja PT Batutua Tembaga Raya yang sedang melakukan Penambangan Tembaga di Daerah tersebut.

Pasalnya PT Batutua Tembaga Raya di nilai membohongi warga lantaran tidak memenuhi perjanjian yang merupakan kesepakatan pihak Perusahan dan Masyarakat Pemilik Lahan. Demikian disampaikan salah satu Tokoh masyarakat Desa Lurang Pelipus Kailau kepada wartawan media ini di lurang, Jumat, 02/02/2018.

Menurutnya, dampak hadirnya PT Batutua Tembaga Raya di pulau lurang yang seharusnya ada timbal balik, apalagi sudah ada perjanjian, tetapi desa ini tidak ada perkembangan sedikit pun. Ucapnya.

Karena itu merupakan Pondasi perusahan untuk melakukan kegiatan Penambangan pada lahan warga yang adalah hak ulayat sejumlah Perjanjian yang belum dipenuhi.

Pihak Perusahan sendiri telah melakukan kesepakatan.Karena itu, masyarakat minta Pihak Perusahan segera merealisasikan isi perjanjian tersebut terutama pemugaran rumah rakyat, serta kembali memperbaiki sarana air minum sebab air minum masyarakat saat ini bukan air bersih berdasarkan perjanjian tetapi air kotor sara kelistrikan.

Selain itu, masyarakat juga selalu mengeluh dengan mati lampu meskipun itu bergiliran tetapi sangat meresahkan masyarakat.

Ada juga rekrutmen tenaga kerja yang antara tujuh puluh tiga puluh Artinya tujuh puluh persen Tenaga Kerja Lokal dan tiga puluh persen tenaga kerja non Lokal namun semua kesepakatan tesebut terbalik.

Sehingga masyarakat menilai apa yang merupakan kesepakatan antara masyarakat dan pihak Perusahan itu ternyata mubasir alias berkedok Pembohongan.

Selain itu, pemugaran rumah masyarakat, air bersih pun tidak jalan sesuai perjanjian sebab yang ada hanyalah air kotor bukan air bersih.

lebih jauh menurutnya pada saat uji coba ada sejumlah kesepakatan antara perusahan dan masyarakat untuk melakukan pemberdayaan diantaranya nelayan, Petani, Peternak industri rumah tangga, air bersih listrik, motor laut, perumahan masyarakat dan Pemberian bantuan keuangan kepada anak kurang mampu dan lain sebagainya.

“belum termasuk bantuan untuk nelayan sudah berikan tiga buah mesin ketinting tapi baru sekali dipakai langsung rusak Karena ketinting murahan merek jandong”.tandasnya.

Oleh sebab itu, dalam pertemuan masyarakat minta agar pihak perusahan lakukan pengadaan mesin jonson 15 PK dan itu sudah ada persetujuan dari kedua belah pihak namun, hingga saat ini tidak ada realisasi. (WM)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *