Wagub Maluku Buka National Interfaith Youth Camp

Ambon, Wartamaluku.com – Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, membuka National Interfaith Youth Camp (IYC) 2018 atau Perkemahan Pemuda Lintas Agama 2018, bertempat di Kediaman Wakil Gubernur, Kawasan Karang Panjang, Ambon, Kamis (25/1) malam.

“Saya merasa bangga Ambon menjadi tempat National Interfaith Youth Camp 2018. Saya sangat senang para pemuda lintas iman dari seluruh indonesia berkumpul di Ambon. Ini semakin mempertegas Maluku sebagai Laboratorium Kerukunan dan Toleransi Beragama di Indonesia,” ujar Wagub Zeth Sahuburua saat menjamu makan malam peserta IYC di Kediaman Wakil Gubernur, kawasan Karang Panjang Ambon, Kamis (25/1) malam.

Wagub optimis, 120 peserta IYC bisa belajar tentang keberagaman di daerah yang dikenal sebagai salah satu provinsi yang lahir dua hari setelah Indonesia merdeka ini.

Selain belajar dari Maluku, Wagub juga berharap para peserta dari berbagai daerah ini, bisa juga saling berbagi cerita keunikan maupun ragam budaya dan tradisi dari daerah masing-masing kepada rekan-rekan mereka dari daerah lainnya.

“Anak-anak dan adik-adik saya ini adalah orang-orang terpilih, ikut pada kegiatan ini. Saya yakin apa yang didapat selama kegiatan dari tanggal 25 sampai 30 Januari 2018 ini, akan berguna buat kalian yang merupakan pelanjut tongkat estafet perjuangan bangsa,” imbuhnya.

Dia menyebutkan, falsafah negara Pancasila dan wawasan kebangsaan yang baik, akan memperkokoh Bhinneka Tunggal Ika yang kita miliki, dan menjamin keberagaman di Indonesia tetap terjamin baik.

“Saya pesankan agar anak-anakku dan adik-adikku selalu menjaga idealisme, yang memungkinkan kalian bisa menghadapi situasi sesulit apapun. Saya di usia seperti sekarang ini, masih tetap merasa muda karena punya idealisme. Kita tidak akan berguna jika tidak mempunyai idealisme,” tandas Sahuburua.

Sementara Direktur Ambon Reconciliation and Mediation Center Abidin Wakano katakan, National Interfaith Youth Camp adalah sebuah ruang dan arena yang memungkinkan generasi muda
dapat berjumpa, berbagi pengetahuan dan pengalaman antrsesama yang berasal dari
daerah berbeda di seluruh Indonesia dan memiliki latar belakang identitas beragam, baik agama maupun suku.

Melalui proses berbagi ini, lanjut Wakano, diharapkan generasi muda Indonesia memiliki perspektif, sikap dan pendirian yang relatif sama dalam memotret dinamika,
perubahan dan perkembangan kehidupan keberagaman di Indonesia.

National Interfaith Youth
Camp, disebut Wakano, juga adalah sebuah momentum bagi generasi muda Indonesia untuk menjelaskan
dan menegaskan komitmen dan konsistensi mereka untuk menjadi bagian dari pemecah
masalah (problem solver) berbangsa dan bernegara.

“Dengan komitmen ini generasi muda Indonesia diharapkan mampu memainkan peran strategis dan mengambil tanggung jawab
proporsional dalam mendorong dan mengakselerasi proses pembangunan bangsa,” demikian Wakano.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *