Langgur, Wartamaluku.com – WWF Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Dalam rangka Pelatihan Tagging Anggaran Hijau. Kegiatan berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 9 Hingga 11 November 2017.
Sambutan Bupati Malra yang dibacakan Wakil Bupati Yunus Serang
mengatakan, Kabupaten Maluku Tenggara sejak lama berada dalam sebuah paradigma pembangunan yang sangat gencar mengejar pertumbuhan secara makro, melalui pemanfaatan sumberdaya alam yang harus kita akui, terkadang kurang memperhitungkan aspek keberlanjutan dari sumberdaya. Seiring dengan perubahan paradigma pembangunan dunia.
Melalui kesepakatan-kesepatakan internasional yang berlaku secara global, maka permasalahan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, yang mengakibatkan turunnya daya dukung dan fungsi lingkungan, menjadi perhatian serius Republik Indonesia dari tingkat nasional sampai ke daerah-daerah termasuk juga di Maluku Tenggara. “Ungkapnya.
Kabupaten Malra dalam setiap dokumen perencanaan daerah baik RPJD, RPJMD maupun RKPD selalu menekankan akan pentingnya pengelolaan lingkungan hidup yang mengutamakan prinsip-prinsip ramah lingkungan, berkelanjutan dan keterpaduan sektoral baik ekonomis, social maupun ekologi.
Disamping itu dalam upaya pelestarian lingkungan alam, juga dilakukan penguatan pada sisi kelembagaan adat terkait dengan pengelolaan wilayah adat. Hak ulayat masyarakat dan kelestarian Nuhu Vulvulik. “jelasnya.
Lebih Lanjut dikatakan, Meskipun demikian harus diakui bahwa upaya pengelolaan lingkungan dengan prinsip-prinsip ramah lingkungan masih belum sepenuhnya berjalan sebagaimana apa yang diharapkan Masih terdapat permasalahan, kendala dan tantangan yang perlu untuk ditangani .
Permasalahan pengelolaan lingkungan di Maluku Tenggara dewasa ini masih berkutat pada persoalan eksploitasi hasil laut dengan cara-cara yang destruktif, penebangan pohon, pembongkaran hutan untuk lahan petanian masyarakat, serta kegiatan penggalian dan pengerukan pasir laut.
Upaya yang dilakukan dalam rangka untuk mengatasi permasalah lingkungan terus diupayakan, baik yang bersifat preventif maupun kuratif, bentuk kegiatan yang dilakukan meliputi pengawasan dan pengendalian serta juga disertai penindakan terhadap segala bentuk kegiatan pengelolaan SDA secara illegal. “tuturnya.
Kegiatan pelatihan “tangging” anggaran hijau merupakan bentuk kepedulian teman-teman WWF Indonesia dalam mendukung pengelolaan anggaran daerah yang berpihak pada perwujudan pembangunan berkelanjutan demi kelestarian lingkungan alam di Malra.
Diakhir sambutan Serang mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Pimpinan Proyek WWF Indonesia perwakilan wilayah Maluku Tenggara beserta seluruh jajaran atas kontribusi dan dukungan bagi terselenggaranya kegiatan ini.
Terima kasih juga disampaikan kepada narasumber, pemateri dan pelatih dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia yang berkenan meluangkan waktu datang ke Kei untuk membagikan ilmu dan pengetahuan. (WM/stef)