Ambon,wartamaluku.com – Makanan lokal di wilayah Maluku yang dikonsumsi masyarakat,masih banyak mengandung pemanis buatan.Terutama jajanan anak-anak sekolah.
“Dari hasil pengawasan kami Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM)Maluku,yang bermasalah itu jajanan anak sekolah.Karena,masih banyak jenis jajanan menggunakan pemanis buatan,”kata Sandra Lithin,Kepala Balai POM wilayah Maluku,Jumat (28/04) di kantor Gubernur maluku.
Menurutnya,jika ketahuan ada oknum-oknum penjual jajanan anak sekolah menggunakan pemanis buatan yang melebihi ambang batas,maka kami langsung turun ke lokasi sekolah tempatnya berjualan untuk menegur sekaligus menyitanya.Baru menyampaikan temuan ke Dinas Kesehatan.
“Temuan kami makanan lokal gunakan pemanis buatan sebesar 25 % dan tingkat Hygiene Sanitasy produk masih tinggi,yakni 64 %,”ucapnya.
Ditambahkan oleh Lithin,oknum penjual terkena sidak ,kami beri edukasi seputar penggunaan bahan makanan yang berijin dan tingkat kebersihannya.
“Kebiasaan yang belum bisa berubah dari masyarakat kita adalah Hygiene Sanitasy.Namun,setelah diedukasi,sudah berubah perlahan-lahan,”ungkapnya. Penggunaan pewarna tekstil/prodamin pada makanan nasional maupun lokal ingatnya,sudah tidak beredar di Maluku.(WM-UVQ)