Ambon,wartamaluku.com-Sedikitnya 600 narapidana (napi) di seluruh Maluku menggelar khataman Al Quran bersama,Kamis (20/10). Sejumlah narapidana itu, tersebar di 13 unit pelayanan terpadu (UPT) yakni tiga lembaga pemasyarakatan(lapas), dua rumah tahanan (rutan) dan delapan cabang rutan.
Acara ini dilaksanakan dalam rangkaian Hari Bhakti Pemasyarakatan yang ke-53, berkat kerjasama Nusantara Mengaji dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) Kemenkumham RI. Acara serentak se Indonesia ini dibuka langsung oleh inisiator nusantara mengaji H. A, Muhaimin Iskandar, M.Si tepat pukul 11.00 WIB di rutan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur dan di Maluku, disaksikan langsung melalui videotron.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Maluku, Priyadi dalam sambutanya saat pembukaan khataman Al-Quran pada Lapas Klas II A Ambon mengatakan, ucapan terima kasih kepada inisiator Nusantara Mengaji H, A Muhaimin Iskandar, M.Si atas kerjasamanya dan Nusantara Mengaji Maluku yang berpartisipasti mensuksekan kegiatan ini.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Inisiator Nusantara Mengaji H, A Muhaim’n Iskandar dan Basri Damis selaku Dewan Pembina nusantara mengaji Maluku serta semua jajaran nusantara mengaji Maluku atas kerjasamannya dalam membina moral para napi,”Ungkap Priyadi Kakanwil berharap, melalui khataman Al-Quran ini para Napi mendapat pembinaan moral dan menilai kegiatan khataman Al-Quran sebagai implementasi revolusi mental sesuai Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016.
Selain itu harapnya, kegiatan ini menjadi titik balik warga binaan pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya yang menyesali perbuatan, menyadari kesalahan, bersedia memperbaiki diri, dan berjanji untuk tidak mengulangi kembali tindak pidana .
“Semoga kegiatan ini para napi dapat menghayati kitab suci mereka dan ketika kembali ke masyarakat, mereka memahami peran manusia sebagai pemimpin dan hamba Allah yang mempunyai kewajiban menaati peraturan yang berlaku”,harapnya.
Demikian penggalan release oleh DPW PKB Maluku kepada WARTAMALUKU.Dalam release tersebut,dijelaskan bahwa dalam moment yang sama, Ketua Dewan Pembina Nusantara Mengaji Maluku, Basri Damis menghimbau, para napi perlu diajak mengaji bersama agar mental dan spiritual mereka semakin baik dan kuat, sehingga dapat meminimalisir pelanggaran-pelanggaran dan kejahatan. Baik selama di lapas maupun ketika sudah keluar dari lapas dan pelaksanaan kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin.
“Membaca Al-Quran ini, dapat mendatangkan ketenangan jiwa bagi napi, sehingga akan mengurangi stres dan berbagai tekanan serta gejolak yang dihadapi dalam tahanan dan semoga doa-doa kita dapat diijabah oleh Allah Swt,” demikian ujar Basri Damis yang juga menjabat Ketua DPW PKB Maluku. Khataman Al-Quran ini dilakukan selama dua jam.
Teknisnya, para peserta sudah diberi bagian bacaan masing-masing. Bagi napi yang belum bisa membaca Al-Quran, mereka hanya membaca lima halaman. Bagi napi yang sudah bisa membaca, mereka diminta membaca satu juz. Kordinator nusantara mengaji Maluku, Malaka Yaluhun menambahkan bahwa, kegiatan nusantara mengaji ini juga sebagai munajat kepada Allah Swt agar Negara ini diberi karunia kesejahteraan, ketentraman dan kedamaian. “Ada beberapa napi yang belum bisa membaca kitab suci mereka. Untuk itu, kegiatan membaca Al-Quran ini penting untuk melatih mereka belajar melantunkan Al-Quran” Ujarnya.
Khataman Al-Quran ini sebagai simbol bahwa di balik tingginya tembok Rutan, para warga binaan selalu melaksanakan kewajibannya sebagai orang beragama.Juga, disambut baik oleh para napi dan mereka berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin.
“Kegiatan ini bisa menjadikan kami lebih baik lagi. Kami berharap agar kami semua tidak akan pernah kembali lagi ke sini sebagai napi,” ungkap salah seorang warga binaan yang tak mau namanya dipublikasikan. (WM-UVQ)