Ambon,Wartamaluku.com- Pertamina Cabang Ambon tetap melaksanakan tugas penyaluran bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah terpencil seperti di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku Tenggara Barat dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
“Kami tetap salurkan BBM bersubsidi berupa minyak solar dan minyak tanah,” kata Sales Penjualan Retail IV Pertamina Ambon, Mahdi Syafar di Ambon, Senin (16/1).
Jadi, lanjutnya, untuk masyarakat terutama mereka di pulau-pulau diberikan bahan bakar subsidi, berupa minyak solar dan minyak tanah, sedangkan bahan bakar premium atau bensin itu adalah penugasan dari pemerintah.
Mahdi mengatakan, semua BBM yang disalurkan ke tiga kabupaten itu yakni jenis premium dan solar, sedangkan untuk industri di sana terutama untuk PLN, “cold storage” dan perhotelan masih mempergunakan BBM nonsubsidi.
Sedangkan untuk BBM jenis pertamax dan pertalite tidak ada sama sekali di ketiga kabupaten tersebut.
Sementara cara penyaluran ke daerah-daerah itu dengan mempergunakan kapal tanker dari terminal transit Waiame kemudian dikirim ke semua wilayah, bahkan bisa dua hingga tiga kali dalam satu bulan berjalan.
“Karena itu stok yang ada di tiga kabupaten tersebut juga bisa mengisi ketahanan hingga 10 hari ke depan,” ujarnya.
Selama tidak ada kondisi laut yang mengancam pelayaran kapal-kapal tangker, lanjutnya, tidak pernah terjadi kelangkaan stok disana, tetapi yang jelas kalau sampai terjadi keterlambatan sehingga kelangkaan maka kondisi perairan Maluku pada umumnya kurang bersahabat untuk pelayaran.
“Jadi kalau terjadi kondisi laut yang kurang memadai bisa saja akan terjadi keterlambatan dalam penyaluran,” ujarnya.
Untuk di MBD sendiri, lanjutnya, selama ini pengirimannya selalu mempergunakan kapal yang disewa khusus , jadi bisa tersalur dua hingga tiga kali dalam sebulan.
Terkait penampungan di Kabupaten Kepulauan Aru, sudah ada penampungan milik pertamina, sedangkan di Pulau-pulau terpencil sudah ada SPBU, sedangkan di Kota Dobo sendiri sudah ada SPBU dan satu unit stasiun pengisian bahan bakar untuk nelayan (SPBN)dan dua unit APMS.
Untuk di Kota Saumlaki, Kabupaten MTB sudah ada tiga SPBU, dan masing-masing satu APMS dan SPBN.
“Jadi selama ini tidak ada masalah yang berarti untuk pengiriman BBM bersubsidi maupun penugasan di wilayah-wilayah terpencil,” ujarnya.