Huwae : Jangan Muda Percaya Calon Yang Suka Janji

Huwae : Jangan Muda Percaya Calon Yang Suka Janji

Ambon, Wartamaluku.com Ketua tim pemenangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon, Paulus Kastanya dan Muhammad Armys Syarif “Sam” Latuconsina, Edwin Huwae mengingatkan masyarakat jangan mudah percaya kepada calon yang suka menebar janji politik.

“Biasanya saat tahapan kampanye calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota menebar janji politik. Namun, setelah dipilih masyarakat ternyata tidak merealisasikan janji sehingga pasangan ‘PANTAS’ diingatkan tidak boleh berjanji politik,” katanya, di Ambon, Sabtu (12/11).

Karena itu, pasangan “PANTAS” yang diusung PDI Perjuangan, Gerindra, Demokrat, Hanura, PKB, PBB, PKS dan PAN serta PKPI sebagai pendukung saat meyakinkan pemilih dengan program pro rakyat maupun lingkungan telah dikaji secara matang.

Program pro rakyat diusung “PANTAS” didasaari visi “Ambon berkeadaban, berdaya saing, sejahtera berbasis Kearifan lokal yang berkeadilan dan didukung partisipasi masyarakat secara berkelanjutan.

Program kerja pertama “PANTAS” yang Pilkada pada 15 Februari 2017 menempati nomor urut dua (2) itu dijabarkan dengan rencana kegiatan antara lain pelatihan bagi 5.000 pencari kerja, penguatan kapasitas untuk 500 industri rumah tangga optimalisasi pelayanan prima perizinan hanya selama empat hari dan penguatan ekonom kreatif.

Kedua, pemberian beasiswa bagi 1.000 pelajar/ mahasiswa, penguatan kapasitas TPQ (Islam), sekolah minggu (Kristen Protestan) dan Sekami (Katholik), pelayanan prima Puskesmas 24 jam di lima kecamatan, pelayanan kesehatan reproduksi bagi anak maupun remaja perempuan serta vitsum et repertum gratis untuk korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Ketiga, revitalisasi dan optimalisasi pasar tradisional di kecamatan, revitalisasi pasar Mardika menjadi moderen serta mengoptimalisasi fungsi pasar dan terminal transit Passo.

Keempat, mengintensifkan operasi pasar dan pengaturan jalur distribusi barang ( pengangkutan dan pergudangan).

Edwin yang juga Ketua DPRD Maluku itu tidak mau pasangan “PANTAS” membodohi masyarakat dengan janji – janji manis.

“Program pro rakyat itu telah dikaji dengan melibatkan 25 dari 35 anggota DPRD kota Ambon yang mengusung ‘PANTAS’ dari delapan Parpol pengusung dan satu pendukung,” ujarnya.

Delapan Parpol pengusung dan satu pendukung itu pun sebelum memberikan rekomendasi juga sudah mengevaluasi kapasitas dari Poly dan Sam yang berlatar belakang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Poly sebelum ditetapkan menjadi calon Wali Kota Ambon adalah Kadis Sosial Maluku dan Sam menjabat Wakil Wali Kota Ambon yang masa jabatan berakhir bersama Wali Kota, Richard Louhenapessy pada 4 Agustus 2016.

“Kedua tokoh ini sudah teruji di masing – masing formasi birokrasi. Jadi, jika dipercayakan memimpin kota Ambon, maka Parpol pengusung maupun pendukung siap menegur,” tandas Edwin.

Pilkada Kota Ambon 2017 menarik karena petahana Wali Kota, Richard Louhenapessy – Sam Latuconsina tidak lagi berpasangan.

Richard telah direkomendasikan Partai Golkar, PPP dan Partai Nasdem berpasangan dengan Ketua DPW PPP Maluku, Syarif Hadler dengan sapaan “PAPARISA BARU” berdasarkan pengundian berada di nomor urut satu (1).

Sedangkan, Sam memilih berpasangan dengan Paulus Kastanya yang saat Pilkada kota Ambon 2011 berpasangan dengan La Hamsidi berhasil menempati peringkat kedua.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *