Ikan Mati di Wetar, diduga Ada Pipa PT BKP-BTR Bocor Cemari Sungai Kali Kuning

Ambon, Wartamaluku.com – Wakil ketua komisi II DPRD Provinsi Maluku Suanthie John Laipeny meminta Dinas ESDM dan Dinas Lingkungan Hidup untuk terus mengawasi PT BKP-BTR yang beroperasi di Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

Pasalnya, ada informasi yang beredar melalui rekaman video pada aplikasi tiktok menyebutkan limbah berwarna kuning yang menyebabkan ikan – ikan mati. Hal ini diduga adanya pencemaran kawasan sungai kali kuning pulau wetar.

Di dalam rapat komisi II bersama mitra yang membidangi energi dan sumber daya mineral, Laipeny menduga adanya kebocoran pada pipa bak penampung dari PT BKP-BTR.

“Video yang beredar ini entah lama maupun baru, tetapi video ini baru di apload beberapa hari yang lalu. Karena itu, saya minta penjelasan dari dinas terkait, karena kasihan masyarakat wetar jika ini benar. Ikan mati di sungai yang berwarna kuning itu,” ungkap Laipeny, senin, 11/11/2024.

Politisi Partai Gerindra dari dapil MBD dan KKT ini menduga pipa bocor dari bak penampung, sehingga mengalir disungai.”Selama ini kita dapat manfaat apa dari PT Batu Tua. Mesti kita dapat manfaat besar. Masak Batu Tua tidak bisa urus,” tutur Laipeny merasa kesal.

Diakui Laipany, warga pulau Wetar tidak percaya kepada para wakil rakyat dan petugas yang berada disana maupun yang berkunjung di perusahaan itu. “Karena semua yang kesana aman-aman saja bahkan pulang dengan senyum ceria, padahal banyak persoalan yang mungkin saja terjadi disana, ada apa sebenarnya,”tudingnya.

Sementara Kadis ESDM Maluku, Abdul Haris mengatakan, pihaknya baru mengetahui kalau ada timpahan lombaj cemari sungai di Wetar.”Kita baru tahu. Kita akan konfirmasi dengan pihak perusahaan Batu Tua. Pempus memang selama ini lepas kepala pegang ekor. Dulu ke kita diberikan kewenangan tapi regulasi Minerba, kami hanya mendapat pendelegasian,”kata Haris.

Karena itu, kami butuh dukungan dari wakil rakyat di komisi II ini agar berjuang, sehingga dinas mendapat kewenangan mengawasi perusahaan pertambangan agar ada manfaat bagi masyarakat di Maluku,” ungkap Haris.(WM/tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *