Ambon, Wartamaluku.com – Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Saadiah Uluputty mengatakan perjuangan – perjuangan yang belum tuntas pada periode sebelumnya bakal diprioritaskan pada periode kedua yakni periode 2024 – 2029.
Wakil Ketua Bidang Pembinaan Wilayah Indonesia Timur DPP PKS ini menjelaskan selama lima tahun menjadi anggota DPR RI merasa masih banyak perjuangan yang belum tuntas karena itu, dengan kepercayaan masyarakat yang diberikan merupakan anamah, karena itu Uluputty berkomtmen bahwa pada periode kedua ini akan memprioritaskan perjuangan – perjuangan yang belum tuntas.
“Di periode yang kedua ini, perjuangan kita yakni isu-isu kemaritiman, Lumbung Ikan Nasional, Potensi Perikanan yang kita perjuangan dan harus diperuntukkan untuk kepentingan Daerah penghasil. Regulasi soal kelautan, kemudian Regulasi juga tentang Daerah kepulauan akan menjadi perioritas kita”, ungkap Uluputty kepada wartawan usai menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Tasyakuran Pelantikan Anggota DPR RI dan DPRD Provinsi Maluku Periode 2024-2029 yang bertempat di Gedung Ashari Alfatah Ambon, Sabtu (12/10/2024).
Dikatakan, ada beberapa hal yang menjadi konsen dan cer di komisi IV DPR RI dan mudah-mudahan bisa berlanjut, sehingga Maluku sebagai Daerah yang memiliki potensi dan berbasis laut dengan kekayaan laut yang begitu besar bisa dikawal dan juga diperjuangkan di Senayan.
“Kita di DPR bicara soal Regulasi Karena itu adalah tupoksi dan kewenangan kami sebagai Anggota DPR di mana 3 fungsi yang harus melekat pada diri kami adalah memperjuangkan anggaran budgeting, fungsi-fungsi budgeting kemudian juga perundang-undangan yaitu legislasi dan juga pengawasan, tutur Uluputty.
Selain itu, ada potensi lain yang tidak kalah penting yakni perkebunan dan tanaman-tanaman pertanian, perkebunan, hortikultural, tanaman pangan. Karena Maluku sebagai komoditi seperti tanaman perkebunan cengkeh, pala, kelapa, kopra, ini juga akan diperjuangkan.
Karena itu, diharapkan masyarakat agar potensi-potensi ini juga bisa disuarakan dan diperjuangkan agar bisa berdampak guna meningkatkan produktivitas petani dan juga peningkatan nilai tukar petani itu sendiri yang berdampak kepada kesejahteraan petani.
Selain itu juga, ada potensi Pariwisata yang juga sangat besar yakni tentang wisata Bahari, wisata Sejarah dan juga wisata Religi yang ada di Maluku.
“Potensi pariwisata seperti Masjid Tua, Gereja Tua, artefak-artefak sejarah yang bisa diangkat. Ada juga istana Mini di Banda ada juga potensi Bahari di setiap kabupaten/kota. Ada tempat-tempat destinasi wisata yang memiliki nilai jual tersendiri bagi Maluku. Maluku ini kaya potensi laut, perkebunan, Pariwisata”, pungkasnya.
Mantan anggota DPRD Provinsi Maluku ini mengakui, dari sisi IPM Maluku ketinggalan dimana 3 variabel utama yang mempengaruhi IPM adalah pendidikan, kesehatan dan ekonomi pendapatan. Karena itu dengan tema “Kolaborasi Membangun Maluku” ini diharapkan dari DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dari PKS untuk bersama-sama, bahu membahu, berkolaborasi dari tingkat daerah sampai ke tingkat Pusat. (WM/tim).