Ambon, Wartamaluku.com – Kehadiran perusahaan milik pengusaha Tommy Winata yakni PT Samudera Indo Sejahtera (SIS) dinilai akan membawa dampak positif khusus bagi masyarakat setempat dan masyarakat Maluku pada umumnya.
Karena itu, Komisi II DPRD Provinsi Maluku terus mendorong untuk PT Samudera Indo Sejahtera (SIS) ini bisa beroperasinya kembali di Ngadi, Kecamatan Dululah Utara, Kota Tual.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Saudah Tethol mengaku, pihaknya baru saja melakukan “On The Spot” di PT SIS pekan kemarin.
“Saya selaku Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku, sangat setuju perusahaan itu beroperasi kembali. Karena ada, dampak positif bagi masyarakat disana,”kata Tethol, kepada wartawan, Selasa (2/11/2021).
Dia mengaku, sejak tidak beroperasinya lagi perusahaan yang bergerak di sektor perikanan itu hadir, sangat berdampak negatif bagi masyarakat didaerah itu.
“Kita ketahui bersama bahwa dengan penghentian pengoperasian perusahaan itu banyak pengangguran dan berdampak bagi ekonomi masyarakat setempat,” ujar dia.
Saat ini, kata politisi Partai Gerindra dari daerah pemilihan Kota Tual, Maluku Tenggara, dan Kepulauan Aru ini mengaku, PT SIS mulai bangkit dan pihaknya berkomitmen agar pemerintah pusat membuka ruang bagi investor dengan menetapkan regulasi yang membuat para investor bertahan.
“Sebelumnya PT SIS tidak beroperasi karena regulasi yang tidak memberikan ruang tang baik kepada investasi,”tandasnya.
Dia mengaku, ada peraturan pemerintah ada juga peraturan menteri yang tumpang tindih dan menghambat investais.
“Nah regulasi yang berubah-rubah, tentu membuat para investor ragu. Kita mendorong agar PT SIS harus menjadi perhatian serius dari pemerintah pusat khusus soal regulasi,”paparnya.
Soal kunjungan Komisi I, II dan IV tidak disambut baik pihak PT SIS, dia membantah. “Bukan tidak menyenangkan tapi kurangnya koordinasi. Kecuali PT SIS tidak membuka ruang bagi komisi untuk berkoordinasi. Mereka sangat welcome bagi kami. Mereka membuka ruang dan hati bagi kami. PT SIS juga ingin berkontribusi pikir dari dewan untuk bisa membantu mereka,” terangnya.
Tak hanya itu ketika disinggung hasil tangkapan perusahaan itu sangat minim, dia kembali membantahnya. “Ini khan baru awal
Selama ini bari berproses. Bayangkan 7 tahun perusahaan itu tidak beroperasi. Kota tahu bersama khan perusahaan ini mulai dari nol kembali. Kalau dari nol tentu baru menyiapkan segalanya. Apalagi, Pak Menteri baru kembali meninjau perusahaan itu untuk menyiapkan segala sesuatu,”jelasnya.
Tak hanya disitu, dia juga mengaku, tidak sengaja dirinya turun ditengah masyarakat menyerap aspirasi masyarakat disekitar perusahaan.” Mereka sangat mengapresiasi perusahaan itu kembali beroperasi. Mereka mengaku ada dampak positif kepada masyarakat dengan bantuan-bantuan dari perusahaan. Ada bantuan dibidang pertanian, perikanan, “sebutnya.
Apalagi, lanjut dia, ketika perusahaan beroperasi hasil tangkap ikan warga dan hasil pertanian warga do beli perusahaan itu.
“Kehadiran perusahaan ini ada dampak positif bagi Maluki. Kalau kita menghambat investor tidak mungkin ke Maluku,” ujar dia.(WM)