Ambon, Wartamaluku.com – Putra Maluku, La Memo ikut dalam 2021 World Rowing Asia and Oceania Olympic and Paralympic Qualifacation Regatta di Tokyo, Jepang 5-7 Mei mendatang.
Putra asli dari Pulau Osi, sebuah pulau kecil yang terletak di dekat Pulau Seram, dijadwalkan berangkat 30 April, yang akan bertanding di Rowing M 1X 2000m/Rowing single scull putera 2000 M.
“Kita doa-kan atlit nasional sersan II Marinir La Memo supaya dia masuk olimpiade,”ujar Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Provinsi Maluku, Anos Yermias kepada wartawan di DPRD Maluku, kamis (29/04/2021).
Melihat jam terbang La Memo yang berhasil lolos di Olimpiade Brasil, dirinya optimis La Memo akan berhasil dalam qualifacation olimpiade, sama halnya dalam olimpiade Brazil 2016 lalu
“Di olimpiade targetnya harus lolos, karena yang lalu dia mencatatkan waktu yang bagus. Itu berarti harapan untuk masuk olimpiade terbuka,”ucapnya.
Tak hanya itu, dirinya menaruh harapan besar La Memo akan meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasonal (PON) XX di Papua Oktober mendatang.
“Bila tidak ada halangan cedera, maka dipastikan atlit kita La Memo akan meraih emas di PON, karena saingan terdekat tidak ada,”ucapnya.
Dijelaskan, saat ini ada empat atlit sementara mengkuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas), masing-masing La Memo, Asuhan, Isak Behuku dan Chelsea Corputty.
“Jadi ada empat atlit rowing kita di pelatnas untuk kejuaran lainnya, apakah Sea Games, Asian Games atau Olimpiade,”tandasnya.
Terhadap mereka, kata Anos Maluku sudah diberikan uang saku, namum dirinya tidak mengatahui berapa besaran uang saku yang diberikan.
“Tapi mudah-mudahan mereka diberikan uang saku yang memadai sebab semangat mereka untuk ikut mengangkat harkat dan martabat Maluku di bidang olahraga sangat besar,”cetusnya.
Ia berharap adanya dukungan dari masyrakat Maluku agar keempat atlit ini meraih medali emas.
Namun menurut Anggota Komisi III Maluku ini, bonus yang diberikan harus setimpal dengan keriingat yang mereka keluarkan di olimpiade maupun PON.
“Sampai hari ini baru terdengar informasi bahwa satu medali emas dihargai Rp200 juta tetapi secara resmi belum diumumknan oleh Gubernur, begitu jiga KONI. Karena bonus sangat menghargai peforma atlit. Kalau bonus keciil maka orang juga malas untuk bertanding,”pungkasnya. (*)