Ambon, Wartamaluku.com – Guna mengawal kesejahteraan masyarakat Maluku melalui pemanfaatan pengelolaan PI 10% Blok Masela, Fraksi PKS DPRD Maluku menggelar focus group discussion (FGD) tadi (06/07) di Kantor DPW PKS Maluku melalui zoom meetings.
Sebagaimana diketahui pemerintah daerah sesuai partisipasi 10% akan menerima sekitar US$ US$ 3,7 miliar selama produksi gas. Sedangkan kontraktor Blok Masela akan menerima sebesar US$ 33,3 miliar. Hal yang sangat penting diantisipasi dan dipersiapkan adalah strategi kerja sama investasi, yang dibutuhkan sesuai porsi pemilikan saham jumlahnya cukup besar. Dalam hal ini Pemda harus bertindak mandiri dan bebas dari perusahaan swasta atau para pemburu rente.
Menanggapi fakta-fakta di atas, Ketua Fraksi PKS Maluku, Turaya Samal menyampaikan bahwa guna keadilan antar generasi dan optimalisasi penerimaan daerah, mulai saat ini Pemda dan DPRD sudah harus mempersiapkan grand desain guna mengimplementasikan manfaat itu untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
“Harapannya pengelolaan PI 10% blok Masela ini dapat menekan angka kemiskinan, membuka lapangan pekerjaan, dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Maluku,” Imbuhnya.
Selanjutnya Aleg DPR RI Fraksi PKS, Saadiyah Uluputy yang juga menjadi narasumber menyampaikan bahwa peran legislasi dalam mengoptimalkan blok masela bagi kesejahteraan masyarakat. Hal itu adalah hak masyarakat Maluku.
“Oleh karena itu, pengelolaan blok abadi masela tidak hanya semata-mata dilihat dari pengembangan ekonomi semata, akan tetapi dengan upaya sungguh-sungguh untuk dikeloa demi kemaslahatan masyarakat di Maluku. Mulai dari sektor lapangan kerja, pembangkitan perekonomian, dll. Itu hak katong, jadi katong jaga untuk anak cucu ke depan,” Tandasnya.
Selain menghadirkan Saadiyah Uluputy, kegiatan ini juga menghadirkan Dr. Marwan Batubara (Direktur IRES), Dr. Anton A. Lailossa (Kepala BAPPEDA Maluku), Ir. H. Musalam Latuconsina (Praktisi Migas) dan Dr. Jufri R. Pattilouw (Akademisi).
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menjaring infomasi, dan pengetahuan guna penguatan pada dua RANPERDA yakni Perusahan Persero Daerah (PERSERODA) Maluku Energi Abadi, dan Penyertaan Modal pada perusahaan tersebut. (WM).
