Ambon, Wartamaluku.com – Menjelang Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar dan Hari Raya Idul Fitri, Komisi III DPRD Maluku menggelar rapat bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku (Perindag) dan Sejumlah Distributor guna membahas ketersediaan Pangan.
Rapat dipimpin ketua Komisi III DPRD Maluku Anos Yermias yang berlangsung diruang rapat Paripurna, Selasa 5/5/2020.
Menurut Yermias, Pertemuan tersebut dilakukan guna memastikan ketersediaan sembilan bahan pokok (Sembako) menjelang hari raya Idul Fitri 1441 Hijriya serta persiapan penerapan PSBB di Kota Ambon.
Dikatakan, pada prinsipnya para Distributor sudah menjamin kesediaan semua kebutuhan bahan pokok untuk dua bulan ke depan bahkan ada yang menjamin enam bulan kedepan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindag Maluku, Elvis Pattiselano menjelaskan untuk beberapa bulan ke depan semua bahan pokok tersedia dalam jumlah yang cukup, karena para pemasok sudah terbiasa dengan situasi seperti ini.
“Mereka akan memasok sembako dalam jumlah yang cukup menjelang hari-hari raya keagamaan seperti Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru, sehingga semua tersedia dan tidak ada kelangkaan,” ucapnya.
Selain itu +erkait dengan gula dan bawang yang sempat mengalami kelangkaan dan kenaikan harga, Pattiselano katakan, bawang yang biasanya dari pulau Jawa kendalanya adalah para pengumpul tidak mampu dalam memenuhi permintaan, sehingga hanya di pasok dari Makassar Sulawesi Selatan.
Sementara untuk gula pasir, terjadi kelangkaan pada seluruh daerah di Indonesia karena terkendala Impor.
Dia mengaku ,pada tanggal 4 Mei 2020 ada Kapal Tanto yang membawah puluhan konteiner terdiri dari : beras 18 konteiner, telur 11 konteiner, mie instan 10 konteiner, susu 5 konteiner, gula 15 konteiner, bawang 4 konteiner, kacang 4 konteiner, minyak goreng 2 konteiner, kedelai 2 konteiner, tepung 1 konteiner dan ayam beku 3 konteiner.
Distributor yang hadir dalam pertemuan itu adalah Padi Mas, Haipar Maret, Bintang Sakti, Bahagia, Bandil, Lima Satu, Gema Rejeki, dan lain-lain.
“Mereka menjamin semua ketersediaan bahan pokok aman dalam 2 sampai 6 bulan ke depan, apabila diberlakukan PSBB di Kota Ambon,” katanya.(**)