Tiakur, Wartamaluku.com – Kepala Sekolah, Dewan Guru dan Komite SMA 9 Weet dan SMK 6 Weet Kecamatan Moa Lakor Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Curhat” kepada Komisi IV DPRD Provinsi Maluku saat Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi IV ke sekolah tersebut, Senin/3/2020.
Kepsek SMA Negeri 9 Weet kecamatan Moa ini sangat mengapresiasi kunjungan anggota Komisi IV, ke lokasi sekolah, sehingga dapat melihat situasi dan kondisi sekolah – sekolah tersebut.
“Kehadiran anggota dewan ke sekolah saat ini, kami sangat mengapresiasi dan tentu memberikan kesempatan kepada kami, untuk menyampaikan segala unek – unek kami, karena selama ini banyak persoalan yang kami alami”, ungkapnya
Ia juga menyampaikan, kendala yang selama ini di alami yakni, persoalan jaringan internet, MCK yang tidak layak, gaji dewan guru, alat – alat komputer, laboratorium bahkan persoalan kurangnya Alkitab untuk mata pelajaran agama.
“Melihat kenyataan terhadap kondisi sekolah saat ini, tentu kami dari pihak sekolah sangat berharap sumbangsih dan perjuangan Anggota dewan komisi IV, agar persoalan yang kami alami ini bisa menjadi perhatian khusus.
Yang lebih terparah lagi kata Nahaklele, SMA Negeri 9 Weet ini pada tanggal 8 Mei 2019 lalu mengalami musibah yakni angin siklon yang mengakibatkan dua gedung dan lima ruangan belajar rusak berat.
Karena itu, pihaknya berharap Pemerintah Provinsi Maluku melalui dinas Pendidikan jangan menganaktirikan sekolah yang dipimpinnya.
“Berkaitan dengan bencana angin siklon tropis pada 8 Mei 2019 lalu atap, plafon sekolah kami semuanya jatuh ke tanah. Dan usai musibah tersebut, dari pihak Penanggulangan Bencana Daerah maupun Pusat sudah ke sini dan sudah melihat namun, hingga saat ini belum ada realisasi dalam bentuk apapun”, Ungkap Kepsek.
Karena, kelamaan menunggu bantuan dari BPBD Provinsi Maluku maupun BNPB, pihak sekolah terpaksa mengambil inisiatif untuk memperbaiki gedung tersebut, dengan meminjam uang kepada pihak ketiga untuk menutup atap sekolah. Sedangkan plafonnya masih dibiarkan, karena bagi mereka yang terpenting adalah proses belajar mengajar bisa berjalan lancar.
“Karena menunggu lama, akhirnya pihak sekolah mengambil inisiatif untuk menutup dengan cara meminjam uang dari pihak ketiga, kami lakukan ini karena kami kasihan melihat anak-anak belajar di panas bahkan kadang hujan”, ungkapnya.
Dikatakan, terkait dengan bantuan, pihak dinas provinsi Maluku menginformasikan bahwa bantuan tersebut belum direalisasi dari BPBD. Kami juga tidak tahu kapan bisa direalisasi namun, pihak dinas janji akan bertanggung jawab untuk mengembalikan uang pihak ketiga.
“Oleh karena itu, harapan kami ya kalau bisa sekolah ini bisa dibantu, jangan menganaktirikan kami. Kemudian kami juga berharap pihak dinas provinsi bisa secepatnya mengembalikan uang milik pihak ketiga. Dan apabila masih ada sisa kami bisa rehab kembali gedung yang rusak. Minimal plafon – plafonnya ini ditutup. Kami juga sangat mengharapkan kalau bisa sekolah kami ini direhab ringan”. Ujarnya
Setelah melihat situasi dan kondisi di sekolah, kata Komisi IV DPRD Maluku memang perlu menjadi perhatian bersama. Maka dari itu, segala aspirasi dari pihak sekolah akan ditampung dan akan disampaikan dalam rapat, untuk di evaluasi.
Usai pertemuan, komisi IV DPRD Maluku melakukan On The Spot ke beberapa sekolah SMA/SMK di kota Tiakur pulau Moa dan sekitarnya. (WM).