Ambon, Wartamaluku.com – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2020, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Widya Murad Ismail, turut serta melakukan aksi bersih sampah di pesisir pantai dan penanaman mangrove (bakau) di pantai Teluk Ambon.
Kegiatan yang digagas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Maluku ini, digelar dengan menggandeng sejumlah komunitas dari berbagai elemen berbeda, Mulai dari tanggal 14 Februari kemarin.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tanggal 21 Februari 2020 nanti,” kata Widya, Sabtu (15/2).
Istri orang nomor satu di Maluku ini turut terlibat dalam aksi bersih sampah di pesisir pantai Laha. Sejumlah divers (penyelam) juga mengambil peran dalam aksi ini dengan membersihkan sampah-sampah plastik di bawah laut, terutama di lokasi spot diving Laha. Kegiatan dilanjutkan dengan penanaman mangrove di pantai Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon.
“Tadi kami sudah melakukan aksi bersih sampah di pantai Laha, dan sekarang menanam pohon mangrove di pantai Poka,” ujarnya.
Dikatakannya, penanaman pohon mangrove dan bersih-bersih sampah plastik di pesisir pantai ini dapat menyelamatkan lingkungan dan manusia dari berbagai bencana alam.
“Kegiatan seperti ini bisa juga mencegah terjadinya abrasi serta gelombang besar yang suatu saat bisa saja terjadi,” katanya.
Menurutnya, salah satu upaya untuk terus melestarikan fungsi lingkungan hidup serta mencegah terjadinya pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup adalah dengan cara selalu melakukan penanaman mangrove serta membersihkan pantai.
āMengingat begitu pentingnya manfaat mangrove bagi masyarakat pesisir, baik secara langsung maupun tidak, maka saya mengajak seluruh masyarakat agar selalu menjaga dan merawat mangrove karena fungsinya sangat banyak sekali,” imbunya.
Widya berharap, kegiatan ini dapat membangun kesadaran publik untuk pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Aksi bersih pantai dan penanaman mangrove yang telah dilaksanakan bersama berbagai pihak itu tentunya diharapkan dapat terus digalakan dan menjadi budaya atau kebiasan masyarakat Maluku, khususnya di Kota Ambon, dalamĀ kehidupan sehari-hari.
“Saya berharap kegiatan-kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan, demi kelestarian lingkungan untuk anak cucu kita di masa yang akan datang,” tandasnya (**).