Ambon, Wartamaluku.com – PT. PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara (Malut) memastikan, pasokan listrik menjelang dan saat perayaan Natal 25 Desember dan Tahun Baru 1 Januari 2020 aman. Kepastian ini terungkap, setelah Komisi II DPRD Provinsi Maluku menggelar rapat kerja bersama PT. PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara, di ruang Komisi II DPRD Provinsi Maluku.
“Kami (Komisi II) itu, kemarin, menggelar rapat dengan pihak PLN, terkait dengan ketersediaan listrik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Nah, dalam rapat itu, pihak PLN menjamin seluruh wilayah di Provinsi Maluku surplus atau listriknya tersedia,” kata Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Saodah Tuanakotta/Tethool kepada wartawan, di ruang kerjanya, Jumat (13/12/2019).
Namun demikian, lanjut dia, ada beberapa daerah yang listriknya mengalami defisit atau belum dinikmati sebagaimana mestinya, seperti di Kabupaten Buru Selatan (Bursel). Akan tetapi, pihak PLN sudah berjanji, akan menyuplai listrik dari Kabupaten Buru, lantaran Kabupaten Buru mengalami kelebihan daya listriknya.
“Demikian halnya dengan Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Awalnya, kabupaten setempat mengalami defisit listrik, namun saat ini sudah mengalami surplus,” kata Saodah.
Untuk itu, dia meminta masyarakat di Provinsi Maluku tidak khawatir tentang ketersediaan pasokan listrik menjelang dan saat perayaan Natal dan Tahun Baru, lantaran sudah ada jaminan dari pihak PLN.
“Ada sebagian masyarakat yang belum memahami, bahwa di Maluku ini, ada daerah yang listriknya menyala 6 jam, ada juga yang 12 jam, dan juga ada yang 24 jam. Kita ini daerah kepulauan, jika ada yang hanya menyala 6 dan 12 jam, itu karena mesin pembangkit listrik milik PLN belum bisa memenuhi kebutuhan listrik di daerah-daerah tersebut selama 24 jam. Dan pemakaiannya itu bisa merugikan pihak PLN. Untuk itu, saya sudah meminta pihak PLN untuk lebih cerdas dalam menyikapi persoalan itu,” tandas Saodah. (WM)