Aru, Wartamaluku.com – Komitmen Pemerintah Pusat dalam mendorong pengembangan pariwisata di desa-desa khususnya daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), menjadi bukti nyata pempus ingin mendorong kemajuam ekonomi masyarakat di daerah 3T.
Hal ini di sampaikan Kepala Desa Karangguli Frets Selitaniny kepada sejumlah wartawan sebtu 19/10/2019.
Frets mengaku melalui Kementeri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, tahun ini desa Karangguli mendapatkan alokasi APBN sebesar Rp 1,1 milyar yang akan diperuntukan untuk pengembangan wisata mangrove sebesar Rp 300 juta dan agro wisata sebesar Rp 800 juta.
“Tahun ini desa telah mendapat APBN melalui Kemendes sebesar Rp 1,1 milyar untuk pengembangan wisata mangrove dan agro wisata, jadi dana tahap pertama 40% sudah cair dan telah digunakan untuk pemgembangan agro wisata dan wisata mangorve, sementara dana tahap kedua juga baru dicairkan dan akan digunakan untuk pembangunan restoran”.
Frest juga menambahkan pengembangan wisata di desa karangguli saat ini di tangani langsung oleh Bumdes karuanguli yang bekerjasama dengan Asosiasi desa wisata seindonesia (Asidewi) dan pemerintah desa.
“jadi anggaranya di rekening bumdes dan di kelola langsung oleh bumdes”.
Dirinya mengucapkan banyak terimakasih kepada Kemendes PDTT yang sudah membantu desa karangguli dalam mendukung pengembangan periwisata. Untuk itu dirinya juga akan berupaya untuk mendorong proses penyelesaian pembangunan objek wisata sesuai dengan harapan pemerintah pusat.
Sementara itu Fredison Akolo Penanggung jawab unit usaha wisata mangrove menambahkan dana tahap pertama digunakan untuk pembangunan dermaga dan jembatan penyeberangan melintasi hutan mangrove, sementara untuk wisata agro tahap kedua ini di focuskan untuk pembangunan restoran. untuk sementara proses pekerjaannya sudah jalan dan di targetkam akan selesai pada akhir tahun ini, dan akan diresmikan (WM/MA.Tim)