Ambon, Wartamaluku.com – Dalam rangka mengidentifikasi presepsi dan pendapat masyarakat umum di Kota Ambon terhadap kepuasan publik terkait dengan kinerja Pemerintah Kota Ambon pada segmen yang terukur tahun 2019.
Indo Barimeter, Lembaga Survei Nasional telah melakukan survey di kota Ambon yakni Kecamatan Sirimau 2, Kecamatan Leitumur Selatan, Kecamatan Nusaniwe, Kecamatan Baguala dan Kecamatan Teluk Ambon, Provinsi Maluku untuk mengetahui permasalahan dan perkembangan di kota Ambon terkini. Dengan mengambil responden sebanyak 400 orang berusia minimal 17 tahun atau lebih atau sudah menikah dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan kurang lebih 4,90 persen margin error.
Dalam survey tersebut menemukan beberapa temuan pokok survey, salah satunya sebanyak 46,3 persen masyarakat kota Ambon menyatakan kondisi ekonomi kota Ambon sekarang lebih baik atau jauh lebih baik dibanding tahun lalu. Persentase tersebut tinggi bila dibanding dengan yang mengaku tidak ada perubahan 42,3 persen dan 9,3 persen melihat jauh lebih buruk atau lebih buruk. Sedangkan mereka yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 2,1 persen.
Peneliti senior Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli katakan, kondisi itu sejalan dengan 54,4 persen masyarakat yang mengaku kondisi ekonomi rumah tangganya sekarang lebih baik atau jauh lebih baik dibanding tahun lalu. Hanya 5,8 persen mengungkap sebaliknya lebih buruk, tidak menjawab atau tidak tahu 3 persen.
“Ada enam permasalahan mendesak di kota Ambon yang perlu mendapat perhatian pemerintah kota, sesuai jawaban kontra responden terhadap kondisi ekonomi itu. Yakni sulitnya lapangan kerja 21,3 persen, kurangnya tempat pembuangan sampah 21,3 persen, masalah kemacetan 14,8 persen, sulitnya kondisi ekonomi rakyat 5,8 persen, kemiskinan yang belum teratasi 4,8 persen dan penataaan kota yang belum rapi 4,3 persen,” ujar Rusli saat memaparkan hasil survey kepada awak media di Swissbel-hotel, Ambon, Kamis (5/9/19).
Selain kondisi masalah umum itu, secara khusus di tempat tinggal persoalan yang dikeluhkan warga atau responden diakui Rusli yakni kurangnya tempat pembuangan sampah 26,3 persen, sulitnya lapangan kerja 15,3 persen, infrastruktur jalan rusak atau buruk 8 persen, sulitnya mendapatkan air bersih 7,3 persen, keamanan 5 persen dan lingkungan kurang bersih 4,8 persen. Karenanya 68,5 persen inginkan fasilitas tempat sampah harus ditambah karena belum mencukupi.
“Maksud dan tujuan survei adalah untuk mengetahui permasalahan apa saja di Kota Ambon yang perlu segera dibenahi oleh pemerintah daerah setempat, serta untuk mengetahui pendapat masyarakat mengenai Kota Ambon jelang ulang tahunnya yang ke-444 tanggal 07 September 2019. Sehingga survey kita lakukan dalam tenggat waktu 16-23 Agustus 2019 lalu. Survey ini murni niat kita, tak ada pesan sponsor,” tutup Rusli.