Ambon, Wartamaluku.com – Kisah Wempy dan Yanes Pelamonia yang “ditelantarkan” KONI Maluku dengan menginapkan di kolong bawah stadion Mandala remaja beberapa waktu lalu, membuat Komisi D DPRD Maluku, menggelar rapat bersama KONI dan Dispora Provinsi Maluku yang dipimpin wakil ketua komisi D Johan Rahantoknam untuk meminta klarifikasi sekaligus mendengar masukan.
“Kami telah mendengar masukan terkait dengan berita dua atlit yang sesuai berita ditelantarkan setelah mereka berjuang menyumbangkan medali, sehingga ada titik temu dan penyelesain” kata Rahantoknam, Kamis (15/8/19).
Kepada media, Ketua harian KONI Maluku, Agus Lomo mengakui telah memberikan kebutuhan maupun fasilitas yang diberikan kepada PASI. Dengan ketersediaan anggaran Rp 3,4 M sesuai kondisi keuangan daerah KONI berusaha melakukan yang terbaik. Diakui bahwa sesuai kesepakatan bersama maka penanganan atlit diserahkan kepada masing-masing cabor.
“Memang belum memadai , namun untuk kebutuhan mengikuti Kejurnas Pra PON telah kami penuhi walau minimnya anggaran” ujar Lomo.
Lomo membantah jika KONI tidak memperhatikan atlit bahkan untuk mempersiapkan atlit menuju PON maka KONI tetap mendorong , meski ada cercaan. Namun semua kritikan dan masukan merupakan hal positif sebagai solusi dan dukungan dari banyak pihak untuk kemajuan atlit Maluku.
Lomo menambahkan jika telah ada kesediaan gubernur Maluku, Murad Ismail untuk memperhatikan atlit jika menyumbangkan medali di PON mendatang. “Kita tetap menaruh harapan kepada pak gubernur untuk memberikan dukungan bagi atlit Maluku” demikian Lomo.
Sementara, Kadispora Maluku Semmy Huwae mengakui jika tidak ada unsur kesengajaan untuk memberlakukan atlit seperti yang diberitakan. Karena itu, dirinya telah melakukan rapat bersama dengan semua pihak agar semua masalah diselesaikan dengan baik. (**)