Ambon, Wartamaluku.com – Badan Pengurus Daerah Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Maluku menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang berlangsung di Hotel Golden Palace Ambon, rabu, 7/8/2019.
Turut hadir dalam rapat tersebut yakni Sekretaris Kota Ambon, A.G Latuheru, Komisaris Besar GSJA Indonesia Alex Nunhitu serta seluruh Pendeta – Pendeta GSJA se-Provinsi Maluku.
Dalam sambutan Gubernur Maluku yang dibacakan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Setda Maluku Ronny Tairas mengatakan Momentum rapat daerah Pendeta – Pendeta Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Daerah Maluku bukan sekedar hajatan yang bersifat seremoni organisasi. Namun, Momentum ini harus lebih dimaknai sebagai momentum yang memiliki nilai tambah bagi GSJA, dalam membangun strategi untuk mengembangkan fungsi serta misi Gereja yang lebih modern dan profesional dalam membangun umat.
“Hal ini penting karena kita sedang memasuki era globalisasi yang menuntut kita untuk kreatif, inovatif dan profesional, terlebih lagi harus jeli dalam melihat perkembangan globalisasi dan mampu menyaring teknologi yang semakin maju sehingg gereja tidak terseret, namun sebaliknya gereja dapat menjalankan tugasnya sebagai gereja yang misioner”, ungkapnya.
Salah satu tujuan pelaksanaan rapat daerah GSJA daerah Maluku tahun 2019 untuk melihat perkembangan pelayanan GSJA di Maluku, serta membicarakan pengembangan serta menyusun kembali Program Kerja Daerah dan RAPBD GSJA Maluku yang baru tahun 2020 serta agenda khusus suksesi pemilihan Badan Pengurus Daerah GSJA Maluku periode 2019 – 2022.
“Karena itu, selaku pimpinan daerah saya mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini dan berharap kiranya kegiatan yang digelar ini dapat mengajak kita semua untuk merenungi sejauh mana peran GSJA daerah Maluku dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam menata dan layani pelayanan terhadap umatNya”, tuturnya.
Menurutnya, membangun Gereja yang misioner saat ini tidaklah mudah, untuk sampai ke tingkat itu, dibutuhkan tanggung jawab iman yang besar. Setiap gereja memiliki keinginan agar gerejanya mengalami pertumbuhan yang sehat. Sebab pertumbuhan gereja meliputi dua dimensi yakni pertumbuhan secara kuantitas dan kualitas.
Karena itu, Gereja harus menjadi sebuah “Lumbung” yang siap menampung jiwa – jiwa dan menjadi jawaban dalam segala permasalahan yang ada didalam kehidupan umat Tuhan.
“Bagi saya rapat daerah yang dilaksanakan ini merupakan moment yang penting karena itu, saya berharap kepada Hamba – Hamba Tuhan dan para pengerja gereja di GSJA Maluku, agar dalam pertemuan rapat ini dapat menyusun program dan kegiatan yang tepat sasaran dengan tujuan menjadikan jemaat GSJA menjadi jemaat yang memiliki kompetensi dan daya saing. Sehingga gereja tidak hanya menjadi tempat pembinaan rohani, akan tetapi menjadi gereja yang melayani secara holistik.
Dan khususnya kepada siapun yang nantinya terpilih sebagai pemimpin yang baru dalam Badan Pengurus Daerah GSJA Maluku periode 2019 – 2022. Saya harapkan agar dapat menjadi mitra Pemerintah Daerah Provinsi Maluku dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia di Maluku secara umum dan gereja secara khusus yang kompenten dan berdaya saing serta memiliki karakter rohani. (WM/tim).