Ambon, Wartamaluku.com – Program Kredit usaha Rakyat (KUR) terus menjadi fokus utama pemerintah dan OJK. Ungkap Kepala OJK Maluku Bambang Hermanto saat Media Update di pasifik hotel, Jumat (3/8/2018.
Menurutnya, OJK berharap Upaya pembiayaan pada sektor usaha ini mampu menyentuh langsung kebutuhan permodalan masyarakat dalam mengembangkan usaha dan memperkuat ketahanan ekonomi rakyat.
Penyaluran KUR di Provinsi Maluku mengalami peningkatan sebanyak 10.158 debitur hingga bulan juni 2018 bila dibandingkan dengan akhir tahun 2017.
Karena berdasarkan data yang dihimpun dari bank – bank penyalur sampai dengan posisi juni 2018 KUR telah tersalurkan sebanyak 40.596 debitur dan mengalami peningkatan 10.158 debitur dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2017.
Menurut Hermanto, Penggunaan KUR oleh pelaku usaha mikro dan kecil, mayoritas masih dimanfaatkan untuk modal kerja usaha tercermin dari Penggunaan kUR untuk modal kerja mencapai Rp 496, 33 Miliar atau 71,31% sedangkan untuk investasi sebesar Rp 199,68 miliar atau 28,69%.
Untuk mendorong pertumbuhan usaha produktif skala mikro dan kecil di Provinsi Maluku , target plafon penyaluran KUR tahun 2018 meningkat menjadi Rp 736,34 miliar.
Selain itu, untuk periode hingga juni 2018 (januari – juni 2018) telah tersalurkan plafon KUR sebesar Rp 307,69 miliar atau 41,79% dari target.
Untuk diketahui, saat ini ada empat bank yang menyaluran KUR di Provinsi Maluku yakni PT BRI, PT Bank Mandiri, PT BNI, dan PT bank Artha Graha.
Penyaluran KUR ini menjadi ini menjadi perhatian OJK dan Pemerintah sehingga OJK bersama dengan Dirjen Keuangan Negara, bank Indonesia, SKPD terkait dan bank pelaksana KUR sepakat untuk melakukan forum koordinasi secara berkala guna memantau dan mengevaluasi perkembangan KUR dan permasalahan- permasalahan di lapangan. (WM)